Berbagi tak pernah rugi

Selamat datang di blog saya yang sederhana ini, di blog ini saya tuangkan apa2 yang menjadi kebiasaan saya, pengalaman saya, hobi saya dll yang mungkin sepele tetapi mungkin bisa membawa manfaat bagi anda yang membacanya. Saya berharap blog ini bisa mencerminkan prinsip saya yaitu "Berbagi Tak pernah Rugi" . Dan bagi pembaca yang punya uneg - uneg atau kritik silahkan beri komentar, selain sebagai masukan juga bisa sebagai koreksi diri bagi saya. Atau bagi yang mau mengcopy artikel saya silahkan saja tapi jangan lupa lampirkan sumbernya ya..
Sehubungan banyaknya pertanyaan via SMS yang masuk dan cukup menyedot pulsa, mohon kalau ada pertanyaan bisa menelpon ke 082254621401 atau via komentar. Untuk selanjutnya terpaksa saya tidak melayani SMS



Selasa, 25 Desember 2012

Buat MOL sendiri : MOL es campur

Kalau melihat dari judulnya mungkin anda akan berpikir “MOL apa lagi nih?”. Tulisan di atas sengaja saya kasih judul begitu karena memang MOL yang saya buat kali ini berbahan es campur yang sudah basi.
Ceritanya begini, kemarin pas saya pulang kerja, ternyata di rumah tengah berkumpul kakak ipar dan adik ipar saya bersama keluarganya.Nah mumpung pas kumpul, istri saya bikin pisang  keju dan es campur dengan bahan gula, susu, air kelapa muda, agar agar dan tape. Ketika kakak dan keluarga adik ipar saya pulang, es campur tersebut masih tersisa 1 toples Tupperware. Karena kesibukan saya, sampai malam es tersebut tidak ada yang minum. Ketika istri saya coba meminum, dia bilang es-nya mulai kecut. Ya sudah daripada es dibuang mending saya simpan aja dalam botol bekas aqua 1.5 ltr dengan harapan bisa jadi MOL dan bermanfaat, toh bahannya juga dari bahan organic yang kaya nutrisi. Masalah penggunaan MOLnya nanti untuk apa, saya juga belum tau. Pokoknya yang penting jadi dulu lah…
Semoga saja nanti bisa bermanfaat

MOL dari es campur yang basi


Buat MOL sendiri : MOL berbahan ikan laut.

Untuk tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman diperlukan diperlukan nutrisi yang lengkap, baik berupa unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
Bagi kita yang terbiasa menggunakan pupuk nonorganic, kebutuhan hara makro bisa terpenuhi dengan beberpa jebis pupuk kimia yang beredar dipasaran. Adapun unsur hara mikronya sudah tersedia pada tanah sebagai media tanamnya.
Akan tetapi bagi kita pecinta tanaman organic pasti akan menghindari yang namanya pupuk kimia buatan pabrik. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, kita akan mencari alternatif lain yang bersifat organic bagi memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman tersebut.
Bagi yang biasa bertanam secara organic, kita sudah terbiasa menggunakan pupuk berbahan kompos ataupun pupuk kandang. Akan tetapi dari beberapa artikel internet yang saya baca pupuk berbahan ikan merupakan pupuk organic dengan unsur hara paling lengkap, dan dikatakan jauh lebih bagus daripada pupuk organic dari kompos ataupun pupuk kandang.
Berbekal info inilah saya saat ini sedang mencoba membuat MOL/pupuk cair berbahan ikan, ksrens di daerah saya produk ikan berlimpah dan ada beberapa jenis ikan yang harganya cukup murah. Sehingga tidak ada salahnya kalau saya mencobanya, toh biayanya juga tidak banyak.
Adapun bahan yang saya gunakan adalah :
-        1 kg ikan “lure” (sejenis teri) harganya cukup murah (Rp.5000)
-        Gula merah secukupnya
-        Air kelapa sekitar 3 liter.
-        Larutan EM4
Caranya : Blender ikan dan gula merah, kemudian campurkan air kelapa dan EM4 secukupnya secara merata. Masukkan dalam jerigen bekas/botol bekas air mineral ukuran 1.5 ltr (Berhubung campurannya banyak, maka saya simpan dalam1 jerigen dan 2 botol). Simpan campuran selama 2 minggu dan setiap 2 hari sekali tutup botol dibuka untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi. Setelah 2 minggu larutan siap digunakan. Penggunaannya harus dicampur air dulu dengan perbandingan 1 : (15-20).
Untuk saat ini larutan belum siap digunakan, tetapi nanti setelah siap akan saya uji cobakan pada tanaman saya. Saya akan coba bandingkan hasil dari MOL campur baur, MOL kepala udang dan MOL ikan ini. Jadi penasaran rasanya ingin segera melakukan uji cobanya nih…
Ikan Lure bahan MOL

MOL siap proses fermentasi

Selasa, 18 Desember 2012

Membuat MOL(Mikro Organisme Lokal) sendiri : MOL kepala udang

Kalau beberapa waktu yang lalu, saya biasa bikin MOL dari bahan campur baur. Tapi pada kali ini saya mencoba membuat MOL dengan bahan kepala dan kulit udang. Hal ini saya coba karena dari referensi yang saya baca, kepala dan kulit udang mengandung unsur N yang cukup tinggi. Makanya saya berharap setelah MOL jadi mau saya gunakan sebagai pupuk daun dengan cara disemprotkan. Dan karena penggunaanya dengan cara semprot maka saya kasih campuran bawang putih, itung2 sekalian untuk mengusir hama tanaman terutama tanaman cabai rawit saya karena tanaman cabai paling sering terserang hama. Namanya juga coba – coba, harapannya ya berhasil tapi kalau gagal ya nanti coba lagi resep yang lain. Maklum, saya bukan ahli kimia dan bukan ahli tanaman tetapi saya pecinta tanaman dan biasa bicara berdasarkan hasilnya (testimoni). Jadi kalau ada pembaca yang mau mencoba sebaiknya tunggu dulu hasil testimony saya nantinya.
Adapun bahan yang saya pakai adalah :
-        Kepala dan kulit udang (limbah saat istri ngebersihin udang)
-        Gula pasir 3 sendok
-        Bawang putih beberapa suing
-        Air kelapa
-        Larutan EM* sebagai biang fermentor
Caranya : Blender kepala/kulit udang, gula pasir dan bawang putih. Campur dengan air kelapa dan EM secukupnya (sekitar 25-50 cc) kemudian simpan dalam botol bekas air mineral ukuran 1.5 ltr dengan ditutup rapat. Buka tutup botol setiap 2 hari sekali, demikian dilakukan berulang2 sampai 2 minggu. Setelah 2 minggu saring larutan dan larutan siap digunakan.
Adapun larutan yang saya bikin belum ada 2 minggu sehingga belum saya gunakan. Tetapi ketika saya buka setiap 2 hari, baunya lumayan menyengat. Aroma bawang putihnya kuat sekali. Saya sendiri terus terang gak tahan baunya, mudah mudahan yang gak tahan baunya bukan cuma saya tetapi hama juga mabuk. Semoga saja  larutan ini nantinya bisa seefektif yang saya harapkan baik dalam mengusir hama ataupun dalam pemupukan.




















       Kepala/kulit udang diblender                                                    Larutan siap fermentasi

Minggu, 16 Desember 2012

Apel Indiaku Berbuah lagi.

Di awal awal posting saya sekitar 9 bulan yang lalu, saya sempat memposting tentang apel India atau putsa. Di sini saya tidak akan uraikan apa itu putsa atau apel India, tetapi saya Cuma akan sampaikan perkembangannya setelah 9 bulan saya tanam.
Tanaman yang semula hanya sebesar kelingking dengan tinggi 50cm setelah 9 bln ini batang bawahnya sudah sebesar pergelangan tangan saya dan sudah setinggi 2.5 meter. Dan ini merupakan pertumbuhan yang sangat pesat menurut saya, mungkin karena saya tanam ditanah langsung.
Sebenarnya sejak 3 bulan setelah tanam, tanaman ini sudah berbuah bahkan bisa dibilang selalu ada buahnya. Sayang sebelum sempat petik, saya selalu kalah duluan sama lalat buah. Ada sih pernah saya petik beberapa biji. Rasa buahnya tidak menggambarkan rasa apel sama sekali, malah lebih cenderung mirip rasa buah jambu sukun. Tetapi apapun rasanya, tanaman ini sudah menjadi peneduh halaman belakang saya.
Nah sekarang ini tanaman berbuah lagi dan buahnya cukup lumayan banyak. Saya pikir2 rasanya sayang kalau buahnya harus dikasih ke lalat buah. Makanya dengan modal ketelatenan tiap dompol buahnya saya bungkus pakai plastic atau kain kaos bekas (mudah2an rasanya nanti nggak kecut karena keringat he..he..). Semoga saja hasilnya nanti seperti yang saya harapkan, yaitu buah yang bersih dan ranum.
Untuk penampakannya seperti gambar dibawah..



               Sebelum dibungkus                                                            Dibungkus plastik



                   Dibungkus kaos                                                           Simsalabim...inilah isinya

Senin, 10 Desember 2012

Bawang Merah Bisa Digunakan Untuk Merangsang Pertumbuhan Akar

Bagi kita penggemar bercocok tanam, memperbanyak tanaman merupakan suatu hal yang pasti kita lakukan. Sebenarnya tanpa perlakuan khususpun tanaman tetap akan berkembang biak sesuai kodratnya. Akan tetapi dengan perlakuan khusus prosentase perkembangannya lebih besar. Sebagai contoh tanpa perlakuan khusus tanaman akan berkembang biak dengan umbi atau biji tergantung jenis tanamannya. Tetapi dengan perlakuan khusus misalnya stek, cangkok, kultur jaringan atau dengan biji, tanaman akan lebih baik perkembangannya. Dalam perlakuan khusus biasanya kita perlukan hormon perangsang tumbuh untuk menjamin keberhasilan  pertumbuhan tanaman yang kita maksud.
Nah bagi kita yang mau memperbanyak tanaman tapi nggak mau repot cari hormon/zat perangsang tumbuh, kita bisa gunakan bawang merah.
Untuk tanaman yang mau di stek atau cangkok, guna mempercepat pertumbuhan akar maka olesilah bagian yang bakal masuk kedalam tanah atau mau dibungkus tanah dengan bawang merah, niscaya tanaman akan cepat berakar dan tumbuh dengan baik.
Untuk tanaman yang sudah hidup lembutkanlah 1 siung bawang merah dan campurkan dengan air 100-300 ml air dan semprotkan merata pada tanaman bagian daun hingga batang dan akarnya.
Untuk perbanyakan dengan biji, rendamlah biji ke dalam larutan air yang dicampur bawang merah yang telah dihaluskan selama 2 – 8 jam. Kemudian taburkan biji/benih secara merata ke media tanam. Niscaya benih akan lebih cepat tumbuh. Hal ini sudah saya buktikan pada benih cabai habanero saya. Tanpa perlakuan perendaman bawang merah benih baru tumbuh setelah sekitar sebulan, sedangkan benih yang saya rendam dengan bawang merah benih sudah tumbuh dalam waktu 6 hari.
Makanya bagi teman teman yang mau memperbanyak tanaman rasanya tidak ada salahnya kalau mencoba tip ini. Selamat mencoba..

Benih Cabai Habanero tumbuh 6 hari setelah perendaman 

Membuat MOL (Mikro Organisme Lokal) : MOL campur baur

Dalam beberapa artikel yang saya tulis, sering saya singgung mengenai MOL atau Mikro Organisme Lokal akan tetapi saya belum pernah tulis artikel tentang MOL itu sendiri. Nah pada kesempatan kali ini saya mencoba menulis apa itu MOL dan bagaimana cara membuatnya beserta kegunaannya. Tulisan ini saya comot dari beberapa sumber dan beberapa berdasarkan pengalaman pribadi.

MOL hasil racikanku

MOL yang saya maksud di sini yaitu Mikro Organisme Lokal atau kumpulan mikro organisme bermanfaat yang kita kembangkan sendiri yang dapat digunakan sebagai pupuk mikroba bagi tanaman. Selain itu MOL juga dapat digunakan untuk dekomposter dalam pembuatan kompos. Kegunaan MOL sebagai pupuk tergantung dari bahan MOL itu sendiri. Misalnya pupuk dengan kandungan N tinggi untuk masa pertumbuhan tanaman bahan dasarnya dari akar tanaman kacang2an atau daun2an terutama dari jenis leguminacea (gamal, lamtoro dll).  Untuk pupuk dengan kandungan P tinggi untuk masa pembentukan buah, bahan dasarnya batang pisang. Pupuk dengan kandungan K tinggi bahan dasarnya sabut kelapa. Tetapi selain ketiga jenis tersebut diatas sebetulnya semua bahan organic baik dari unsur tumbuhan maupun binatang bisa dijadikan bahan MOL dan bisa diaplikasikan untuk pupuk cair. Sehingga dalam prakteknya saya menggunakan bahan yang paling mudah saya dapatkan misalnya kepala udang, jeroan ikan, air kelapa, terasi dll.
Dulu ketika awal2 bertanam saya membuat MOL yang paling sederhana yaitu dengan tape. Caranya tape dihancurkan kemudian dicampur gula 5 sendok makan dan air. Simpan campuran dalam botol bekas kemasan air mineral (1.5 ltr). Kocok larutan kemudian difermentasi selama 2 minggu. Setiap 2 hari tutup botol dibuka untuk mengeluarkan gas yang timbul dari proses fermentasi. Kemudian kocok lagi. Setelah 2 minggu MOL siap digunakan.
Setelah itu saya membuat MOL dengan bahan campur baur, antara lain buah manga busuk, terasi, air kelapa 3 ltr, kepala udang,air  gula merah dan EM4 . Caranya semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam jerigen bekas minyak goreng. Kemudian ditutup rapat dan dikocok supaya bahan tercampur merata. Setiap 2 hari tutup saya buka agar gas hasil fermentasi keluar, kemudian ditutup dan dikocok lagi. Demikian sampai 2 minggu. Setelah 2 minggu larutan saya gunakan untuk menyirm tanaman dengan dosis 1 : 20.
Dan 3 minggu yang lalu ketika larutan MOL saya hampir habis, saya membuat MOL lagi dengan bahan yang hampir sama.
Dan hasil dari pengaplikasian MOL tersebut terhadap tanaman, anda bisa lihat pada gambar2 tanaman sayuran yang selalu saya posting. 




Selada merah, Cabai rawit dan Pak Coy yang dipupuk dengan MOL


Minggu, 09 Desember 2012

Berkebun sayuran di pekarangan (7) : Kecipir

Sebenarnya saya tidak suka menanam tanaman merambat karena terkesan semrawut dan jorok, makanya tanaman markisa saya sudah saya babat beberapa hari yang lalu. Beberapa waktu yang lalu saya sempat menanam buncis, tapi setelah lihat sulur - sulurnya kurang rapi saya jadi males untuk menanamnya lagi. Tetapi untuk tanaman yang satu ini saya akhirnya tetap tanam juga karena saya sangat suka sama sayuran yang satu ini. Selain itu tanaman kecipir juga berumur panjang selama kebutuhan nutrisi selalu terpenuhi. Untuk menghindari kesan semrawut, saya mencoba bikinkan para – para dari pipa paralon.
Cara penanamannya juga cukup simple. Setelah media tanam dimasukkan dalam pot dari ember bekas cat, biji kecipir langsung saya tanam . Setelah tumbuh dibuatkan ajir untuk mengarahkan tanaman ke para – para. Nah sekarang tanaman kecipir sudah mulai tumbuh besar. Mudah – mudahan tidak lama lagi sudah belajar berbuah sehingga penantianku tidak terlalu lama.
Tanaman kecipir

Kamis, 22 November 2012

Berkebun sayuran di pekarangan (6) : Cabai rawit

Saya termasuk orang yang susah berpisah dengan yang namanya sambal atau cabai. Sehingga setiap hari harus selalu ada stok cabai. Maka untuk menyiasati hal tersebut saya juga menanam cabai rawit meskipun hanya beberapa pohon. Untuk penanaman cabai rawit ini saya lakukan dalam pot karena memang pekarangan rumah saya yang tidak begitu luas sudah saya semen semua. Adapun untuk media saya gunakan campuran top soil, pupuk kandang dan sekam mentah dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Dan Alhamdulillah meskipun sempat terkena serangan hama aphid (semacam kutu daun dan menghisap cairan daun sehingga daun menjadi keriting), tetapi sekarang pertumbuhannya sudah kembali normal dan sudah mulai belajar berbuah dan siap untuk menggantikan tanaman cabai yang lama yang sudah harus dipensiunkan.
Tetapi untuk tanaman yang satu ini jadinya bukan lagi murni organic karena ketika membasmi hama terpaksa saya memakai obat nyamuk cair, karena saya coba basmi secara manual tetap tidak bisa hilang hamanya. Dan saya mau membuat pertisida organic susah untuk mencari bahannya. Akhirnya terpaksa saya semprot saja pakai obat nyamuk Hit (maaf bukan promosi). Caranya tanaman saya semprot dari jarak yang tidak terlalu dekat sehingga cairan obat nyamuk tidak terlalu membasahi tanaman. Berselang sekitar 1 menit (kira2 hama sudah klenger/mati) tanaman langsung saya semprot dengan air dengan jumlah yang cukup banyak dengan harapan racun dari obat nyamuk tersebut segera hilang. Karena kalau tidak disemprot dengan air secepatnya, yang mati bukan hanya hama tetapi juga tanamannya. Tapi ini cara yang “tidak saya sarankan” kecuali terpaksa he..he..he...

Gambar cabaiku - 2 November 2012

Gambar cabaiku mulai berbuah - 22 November 2012

Gambar cabai update 8 Desember

Rabu, 07 November 2012

Berkebun sayuran di pekarangan (5) : Pak Coy

Setelah menanam beberapa sayuran saya memasuki masa panen, saya mencoba menanam pak coy. Berhubung tanaman ini masih sejenis dengan sawi maka cara pengolahan media dan perlakuan terhadap tanamanpun juga sama dengan saat menanam sawi. Untuk menjaga supaya saya nggak sempat kehabisan stok sayuran, maka saya membibitkan pak coy ini ketika saya melakukan pindah tanam terhadap bibit sawi dengan harapan ketika sawi sudah mulai membesar bibit pak coy sudah siap pindah tanam. Dan ketika sawi siap dipanen, tanaman pak coy sudah mulai membesar. Selain sawi dan pak coy saya juga tetap menanam bayam. Sehingga dengan perlakuan seperti ini, stok sayuran tetap terus terjaga dan penghematan belanja sayuran tetap terus berjalan. Biarpun penghematan belanja sayuran tidak terlalu signifikan akan tetapi sudah cukup lumayan. Dan yang lebih penting lagi, saya bisa mendapatkan sayuran segar dan higienis.

               Gambar pak coy 2 hari setelah pindah tanam           Pak coy berdampingan dengan tosakan



                  Pakcoy 9 hari setelah tanam                                       Pak coy 17 HST                             



Gambar dari dekat (17 HST)

                                                 

Senin, 05 November 2012

Perkembangan Hidroponikku

Sebagaimana beberapa hari yang lalu saya sudah memposting tentang “Mencoba Hidroponik Sederhana”, rasanya kurang afdhol kalau saya tidak posting juga perkembangannya. Hidroponik coba – coba yang saya lakukan ternyata perkembangannya cukup lumayan memuaskan, meskipun ada juga tanaman yang mati misalnya seledri yang saya tanam di botol air mineral. Akan tetapi selain seledri, saya juga menanam selada, sawi dan Lombok. Adapun untuk selada sekarang sudah memasuki masa panen meskipun hasilnya tidak sesubur yang saya tanam di pipa paralon, dan untuk Lombok/cabe perkembangannya bagus, meskipun saya tidak memakai nutrisi hidroponik yang saya beli. Untuk nutrisi Lombok/cabe saya mencoba memakai NPK mutiara + Gandasil D dengan takaran NPK 15 gram dan Gandasil 10 gram kemudian saya campur dengan air 10 liter (resep yg saya dapat dari mbah google). Saya sih berharap tanaman Lombok/cabe bisa berbuah lebat seperti yang biasa saya lihat lewat internet. Kalau misalkan berhasil berarti untuk ke depannya saya nggak perlu lagi beli nutrisi hidroponik yang cukup susah dibeli di daerah saya. Selain susah harganya juga cukup lumayan mahal. Jadi dengan ramuan NPK dan Gandasil yang sekarang ini bisa menghemat biaya pupuk.
Adapun untuk gambar2 perkembangan tanamanku seperti di bawah ini.
 
update 15 oktober
 kalah subur dengan yang di pipa paralon
 
2 oktober
 
 











  
Selada merah update 15 oktober
 lebih subur daripada hidroponikku
  
Selada hijau update 15 oktober l
ebih subur daripada hidroponikku
















  

Cabe  2 Oktober
        
 
 Penampakan sumbu
    untuk resapan air nutrisi
 


Update 15 Oktober


Selasa, 02 Oktober 2012

Mencoba Hidroponik Sederhana

Saya suka bertanam sejak masih remaja, tapi dulu asal dengar istilah hidroponik saya selalu membayangkan bertanam dengan media air dan memerlukan peralatan yang ribet dan mahal.

Seiring perkembangan waktu dan dengan adanya internet, ternyata hidroponik itu tidak serumit yang saya bayangkan. Karena dalam hidroponik ada berbagai system mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit dan perlu biaya besar.

Tapi di sini saya tidak akan membahas macam - macam hidroponik karena penekanan saya di sini adalah saya mau berhidroponik dengan cara paling sederhana yaitu system wick atau sumbu. Kenapa saya pilih ini, ya karena selain sederhana tentunya biayanya paling murah.

Untuk menanam hidroponik sederhana ini yang saya perlukan adalah :

Sabtu, 04 Agustus 2012

Berkebun sayuran dipekarangan (4) : Selada

Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagai salad. Demikian kira kira uraian singkat dari Wikipedia tentang selada.
Tapi yang jelas sayuran ini adalah sayuran favorit saya ketika makan ikan bakar sebagai lalapan mentah. Selain renyah digigit, sayuran ini juga terasa segar. Saya menanam sayuran ini untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri dalam hal lalapan. Selain sebagai lalapan, sayuran ini penampilannya juga bagus untuk dijadikan tanaman hias. Jadi dengan menanam selada selain dapat bahan lalapan juga bisa menghijaukan dan memperindah pekarangan.

Rabu, 18 Juli 2012

Berkebun sayuran dipekarangan (3) : Sawi hijau

Dulu saya makan sawi paling ketika beli mie ayam atau bakso. Tetapi setelah faham arti pentingnya sayuran buat kesehatan dan faktor hobi, maka saya juga menanam sawi. Ternyata sawi bukan hanya enak untuk campuran mie atau bakso, akan tetapi enak juga untuk dimasak tumis atau untuk bikin cap cai.
Tahapan penanaman sawi yang saya lakukan hampir sama dengan menanam bayam ataupun sayuran daun yang lain.


Adapun caranya adalah :

Selasa, 10 Juli 2012

Berkebun sayuran dipekarangan (2) : Bayam

Untuk mendapatkan variasi sayuran, selain menanam kangkung saya juga menanam sayuran yang lain. Salah satunya adalah bayam. Saya juga sudah beberapa kali tanam sayuran ini. Selain bayam hijau saya juga menanam bayam merah. Untuk mendapatkan benih bayam hijau saya beli benih eceran di toko pertanian, tetapi untuk benih bayam merah karena tidak ada di toko pertanian, maka saya beli seikat bayam merah yang masih segar dipasar kemudian saya tanam lagi agar bisa mendapatkan biji bijinya. Saya tertarik dengan bayam merah karena ketika ditanam di pot paralon kelihatan indah. Pekarangan tidak hanya berwarna hijau tapi juga ada variasi warna merah juga. Adapun kalau mengenai rasa, setelah diolah rasanya sama saja dengan bayam hijau. Untuk cara bertanam hampir sama dengan tanam sayuran yang lain.
Adapun caranya adalah :
Pengolahan media tanam.

Berkebun sayuran dipekarangan (1) : Kangkung

Menanam kangkung sebenarnya sudah sering saya lakukan dan sangat mudah dalam pelaksanaannya. Namun saat ini sengaja saya uraikan detilnya dengan harapan bagi orang yang membaca bisa tertarik untuk bisa mengikuti dan mepraktekkannya. Dengan begitu pekarangan yang tadinya kosong bisa terisi tanaman hijau dan bermanfaat.

Senin, 09 Juli 2012

Tips mengatasi nyamuk

Nyamuk, kadang kita sepelekan binatang kecil ini. Akan tetapi kadang kita bisa dibuat jengkel oleh binatang kecil ini. Kadang kita susah tidur karena bisingnya denging nyamuk atau gatalnya bekas gigitan nyamuk. Sebetulnya nyamuk bukan hanya bikin susah tidur akan tetapi juga bisa berbahaya bagi kesehatan karena penyakit yang ditimbulkannya. Malaria dan Bemam Berdarah merupakan penyakit akibat nyamuk yang paling umum kita dengar. Dan untuk penyakit penyakit tersebut apabila telat dalam penanganan bisa mengakibatkan kematian. Setelah mengetahui bahaya akibat nyamuk, seyogyanya kita berusaha mencegah jangan sampai kita terkena gigitan nyamuk. Bagaimana cara mengatasi nyamuk?

Kelor, tanaman dengan beragam manfaat

Kelor, dulu saya tahu tanaman ini karena ibu saya sakit tumor rahim dan oleh tabib disuruh minum rebusan daun benalu yang tumbuh dipohon kelor. Setelah itu saya pernah melihat orang memandikan mayat dengan daun kelor. Tapi setelah dewasa saya merantau dan menikah, istri saya dari suku bugis dan di sana orang biasa mengkonsumsi daun kelor untuk disayur. Berhubung saya pernah melihat daun kelor untuk memandikan mayat (katanya untuk menghilangkan “ilmu”), maka saya tidak mau makan daun tersebut.
Tapi beberapa bulan terakhir ini setelah saya membaca di internet tentang manfaat daun kelor, saya jadi berubah pikiran. Bahkan saya bertanya dalam hati kenapa tanaman dengan segudang manfaat ini begitu lama saya abaikan. Akhirnya saya mencoba makan sayur daun kelor dan ternyata rasanya enak.
Akhirnya saya cari batang kelor dan saya tanam 3 batang di ember besar bekas cat dengan harapan selain bisa menambah koleksi tanaman juga nantinya bisa diambil manfaatnya.

Salah satu tanaman kelor yang saya tanam 3 minggu yang lalu


Membuat pot vertikultur dengan pipa paralon.

Sebagaimana posting saya beberapa waktu yang lalu mengenai vertikultur, saya berjanji akan memposting bagaimana cara membuat pot vertikultur dengan pipa paralon. Nah pada kesempatan kali ini saya akan uraikan cara – cara pembuatannya. Berhubung pipa yang saya gunakan adalah pipa paaralon limbah ukuran 5”, saya kesulitan jika melubanginya menggunakan gergaji dan api untuk memanasi pipa tersebut karena factor ketebalan pipa, sehingga saya melubangi pipanya menggunakan bor listrik. Adapun bahan dan peralatan yang diperlukan adalah sbb :

Senin, 25 Juni 2012

Pengairan sistem tetes dengan memanfaatkan jerigen bekas


Jerigen berisi air yang ditaruh di sekeliling bibit pohon durianku

Di daerah saya curah hujan terhitung tinggi. Saat musim penghujan, hujan bisa turun setiap hari. Tetapi ketika musim kemarau panas sangat menyengat dan tanah kering kerontang. Bagi para petani/pekebun yang lahannya dekat sumber air mungkin tidak begitu masalah. Tapi sebaliknya jika lahan cukup jauh dengan sumber air, hal ini menjadi masalah yang serius.

Jumat, 25 Mei 2012

Vertikultur Solusi Bertanam di Lahan Sempit

Mungkin anda pernah dengar istilah ini, tapi mungkin juga masih banyak orang yang belum pernah mendengar istilah ini. Dan di postingan sebelumnya beberapa kali saya singgung mengenai vertikultur ini. Maka pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan tentang vertikultur ini.

Rabu, 23 Mei 2012

Bertanam bayam seri II

Seiring berjalannya waktu bayam ataupun kangkung yang saya tanam beberapa waktu yang lalu sudah habis dipanen, Saat ini saya mencoba menanam lagi tapi lebih fokus ke bayam daripada kangkung, karena perakaran kangkung lebih banyak  sehingga agak sulit ketika mencabutnya. Apalagi kalau menanam kangkungnya di pot paralon model vertikultur, untuk mencabutnya perlu tenaga ekstra. Untuk itu saya memilih menanam bayam saja dari pada kangkung, toh intinya hanya untuk menyalurkan hobi bercocok tanam.
Media tanam yang saya pakai adalah media tanam bekas tetapi saya tambah dengan pupuk kandang yang baru. Kemudian saya campur merata, kemudian saya masukkan lagi pada pot ataupun pipa paralon yang saya pakai sebelumnya.


Tanaman bayam 8 hari setelah tanam
 
Bayamku siap dipanen

Bayam di bak semen juga sudah subur

Selain saya tanam di pot ataupun pipa paralon, bibit bayam juga saya tebar di pot/bak buatan di depan rumah yang sebenarnya saya rencanakan untuk tanam bunga. Dan Alhamdulillah saat ini tanaman sudah tumbuh subur dan siap untuk dipanen. Selepas panen ini nanti mungkin saya masih tetap menanam bayam lagi tetapi mungkin tidak sebanyak kali ini soalnya saya juga mau mencoba tanam sawi pakai paralon, soalnya saya sudah beli bibit sawinya. Itung itung coba coba!!

Selasa, 22 Mei 2012

Wah...Putrikupun Ikutan Berkebun


Sosok tanaman kacang hijau milik putriku

Putriku lagi nyiangi rumput






















Seiring dengan rutinitasku sepulang kerja yaitu menyirami tanaman dan menyiangi rumput/gulma yang tumbuh, putrikupun juga mulai ikutan bertanam. Saat saya menyemai biji terong, diapun minta satu pot untuk dia tanami kacang hijau. Kacang hijau itu dia dapat saat istri saya mau bikin bubur kacang hijau.

Setiap sore dia sirami dan sekarang tanaman sudah mulai berbunga dan mengeluarkan bakal buah. Dan saya lihat ada rona kebanggaan ketika dia menunjukkan tanamannya yang sudah mulai berbunga. Dengan gaya polosnya dia cerita bagaimana kacang hijaunya sudah mulai berbuah ke ibunya maupun kakaknya.
Mungkin kalau kita melihat tanamannya cuma 1 pot yang berisi 2 pohon kacang hijau, tapi saya lebih melihat kecintaan dia kepada tanamannya dan bagaimana dia begitu telaten menyirami dan memeriksa rumput liar yang tumbuh setiap sore. Dan dari hal ini saya merasa bangga dengan putri saya ini dan saya berdoa mudah mudahan rasa cintanya kepada tanaman akan semakin berkembang sehingga nanti akan menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan .  

Jumat, 18 Mei 2012

Kenikir, selain sedap juga bermanfaat


Bagi penyuka makanan berbahan sayuran atau daun daunan, pasti anda tidak akan merasa asing dengan daun kenikir. Pohon kenikir merupakan tanaman perdu yang berdaun majemuk yang bersilangan dan berhadapan. Berbau khas, berbunga majemuk dan berakar tunggang Daun kenikir memang mempunyai rasa yang khas, dengan aromanya yang cukup kuat daun kenikir memberi sensasi tersendiri bagi orang yang menyantapnya. Kebanyakan dari kita ketika menyantap daun kenikir yang terpikir adalah rasanya, akan tetapi selain rasa nikmat daun kenikir ternyata juga kaya akan bermanfaat.
Adapun daunnya dengan kandungan saponin, flavonoid polifenol dan minyak atsiri berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan, penguat lambung dan pengusir serangga. Selain itu berdasarkan penelitian rupanya daun kenikir juga mengandung zat antioksidan yang dapat mengurangi resiko terkena penyakit kanker.
Untuk mendapatkan manfaat kenikir caranya sangat mudah, cukup dengan mengkonsumsi segenggam daun kenikir setiap hari. Lebih bagus lagi dikonsumsi bersama sayuran lain yang kaya zat antioksidan seperti daun kemangi, beluntas bayam dan lain lain.
Untuk menkonsumsinya juga cukup sederhana, kukus atau rebus daun kenikir beserta sayuran lain (kalau ada) kemudian campur dengan bumbu urap atau sambel pecel, pokoknya dijamin maknyuss..
Melihat kenyataan sebagaimana diatas, rasanya saya tidak rugi menanam pohon kenikir, dan memang saat ini saya sudah menanam pohon tersebut dalam pot ataupun lahan yang kosong dipekarangan rumah saya dan sudah beberapa kali pula saya merasakan nikmatnya daun kenikir hasil tanam saya. Kadang saya bikin pecel dan kadang saya bikin urap dicampur dengan bayam dan kemangi hasil tanam sendiri juga. Selain penghematan dalam pengeluaran belanja dapur, yang terpenting adalah adanya kepuasan tersendiri ketika menikmati hasil dari tanaman yang kita tanam sendiri.

Pohon kenikirku, biarpun masih kecil tapi sudah sering kupetik buar nggak sempat berbunga

Cara tanamnya juga sangat mudah, cukup tebar biji kenikir pada wadah tanam. Setelah tanaman tumbuh dan setinggi 10 - 15 cm pindahkan tanaman ke dalam pot yang sebelumnya sudah diisi campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang, atau bisa langsung ditanam dilahan yang kita inginkan. Sirami secara rutin dan beri pupuk organik secara teratur. Supaya tanaman bisa kita ambil daunnya dalam jangka lama, tunas tunas mudanya harus sering dipetik supaya tidak muncul bunganya.
Inilah pengalaman saya yang berhubungan dengan kenikir. Mungkin ada yang mau mencoba??

Kamis, 10 Mei 2012

Bak penampung air di bawah teras

 Gambar sosok teras belakang rumah saya

Saat melihat gambar di atas saya yakin anda langsung berpikir gambar diatas adalah sebuah teras. Betul, memang itu sebuah teras di belakang rumah saya. Teras yang kelihatan masih berantakan, maklum tumpukan cucian kering yang ada belum sempat di seterika sehingga numpuk di situ.
Tetapi  sebetulnya di sini saya tidak akan menonjolkan wujud terasnya, akan tetapi fungsi teras tersebut. Sebagaimana judul tulisan di atas, fungsi teras saya ini selain sebagai tempat untuk bercengkrama dengan keluarga, teras ini juga berfunsi sebagai bak penampung air hujan.
Gambar lubang pintu bak untuk maintain bak kalau kotor

Tahun lalu ketika saya memulai membangun rumah ini, saat  mendesain saya desain juga teras belakang. Waktu itu saya hanya berfikir bahwa di belakang rumah harus ada teras untuk bersantai bersama keluarga. Tetapi ketika proses membangun rumah berjalan, pas saat proses pengurukan tanah ternyata perlu tanah urug cukup banyak karena tinggi pondasi sekitar 1m dan luasan yang harus saya urug seluas 300m2.  Pada waktu itulah saya berpikir sebaiknya pondasi teras belakang ini saya jadikan saja sebagai bak penampung air, selain menghemat tanah urug juga bisa berfungsi sebagai bak penampungan air.  Saya berpikir begitu karena ditempat tinggal saya cukup sulit untuk mendapatkan layanan air bersih dari PDAM karena terbatasnya kemampuan instalasi air di PDAM. Maka waktu saya beritahu tukang saya untuk tidak mengurug pondasi rencana teras akan tetapi saya suruh pondasi tersebut dicor dan dijadikan bak penampung air. Akhirnya jadilah teras tersebut sebagai bak penampung air dengan ukuran cukup lumayan besar yaitu 3m x 4m x 1m.
Adapun bentuk atau skema bak tersebut kurang lebih seperti di bawah.


Sebelum rumah saya tempati, air hujan yang tertampung biasa digunakan oleh tetangga sekitar apabila pas air PDAM tidak mengalir. Tetapi sekarang setelah saya tempati, ternyata bak tersebut sangat berguna dan sangat membantu saya dalam penghematan biaya pembelian air bersih. Dua bulan lalu ketika hujan tidak turun sekitar 1 bulan, saya mesti beli air 1 mobil tangki sekitar 5000 liter setiap minggu. Sedangkan harga air 1 tangki Rp. 120 ribu, jadi dalam sebulan saya harus keluarkan biaya Rp. 480 ribu hanya untuk beli air. Padahal selain itu untuk konsumsi sehari hari (masak dan minum) saya juga harus beli air galon kemasan isi ulang. Nah sekarang ketika sering hujan sudah lebih dari sebulan ini saya tidak beli air tangki karena kebutuhan air sudah terpenuhi dari bak penampung air tersebut. Jadi cukup besar juga penghematan saya dari pemanfaatan air hujan tersebut. Sekarang ini saya sedang mencari cara bagaimana air hujan yang saya tamping juga layak konsumsi, karena untuk saat ini penggunaan air hujan tersebut sebatas untuk MCK. Mungkin rekan pembaca ada yang tahu caranya?