Berbagi tak pernah rugi

Selamat datang di blog saya yang sederhana ini, di blog ini saya tuangkan apa2 yang menjadi kebiasaan saya, pengalaman saya, hobi saya dll yang mungkin sepele tetapi mungkin bisa membawa manfaat bagi anda yang membacanya. Saya berharap blog ini bisa mencerminkan prinsip saya yaitu "Berbagi Tak pernah Rugi" . Dan bagi pembaca yang punya uneg - uneg atau kritik silahkan beri komentar, selain sebagai masukan juga bisa sebagai koreksi diri bagi saya. Atau bagi yang mau mengcopy artikel saya silahkan saja tapi jangan lupa lampirkan sumbernya ya..
Sehubungan banyaknya pertanyaan via SMS yang masuk dan cukup menyedot pulsa, mohon kalau ada pertanyaan bisa menelpon ke 082254621401 atau via komentar. Untuk selanjutnya terpaksa saya tidak melayani SMS



Kamis, 10 Mei 2012

Bak penampung air di bawah teras

 Gambar sosok teras belakang rumah saya

Saat melihat gambar di atas saya yakin anda langsung berpikir gambar diatas adalah sebuah teras. Betul, memang itu sebuah teras di belakang rumah saya. Teras yang kelihatan masih berantakan, maklum tumpukan cucian kering yang ada belum sempat di seterika sehingga numpuk di situ.
Tetapi  sebetulnya di sini saya tidak akan menonjolkan wujud terasnya, akan tetapi fungsi teras tersebut. Sebagaimana judul tulisan di atas, fungsi teras saya ini selain sebagai tempat untuk bercengkrama dengan keluarga, teras ini juga berfunsi sebagai bak penampung air hujan.
Gambar lubang pintu bak untuk maintain bak kalau kotor

Tahun lalu ketika saya memulai membangun rumah ini, saat  mendesain saya desain juga teras belakang. Waktu itu saya hanya berfikir bahwa di belakang rumah harus ada teras untuk bersantai bersama keluarga. Tetapi ketika proses membangun rumah berjalan, pas saat proses pengurukan tanah ternyata perlu tanah urug cukup banyak karena tinggi pondasi sekitar 1m dan luasan yang harus saya urug seluas 300m2.  Pada waktu itulah saya berpikir sebaiknya pondasi teras belakang ini saya jadikan saja sebagai bak penampung air, selain menghemat tanah urug juga bisa berfungsi sebagai bak penampungan air.  Saya berpikir begitu karena ditempat tinggal saya cukup sulit untuk mendapatkan layanan air bersih dari PDAM karena terbatasnya kemampuan instalasi air di PDAM. Maka waktu saya beritahu tukang saya untuk tidak mengurug pondasi rencana teras akan tetapi saya suruh pondasi tersebut dicor dan dijadikan bak penampung air. Akhirnya jadilah teras tersebut sebagai bak penampung air dengan ukuran cukup lumayan besar yaitu 3m x 4m x 1m.
Adapun bentuk atau skema bak tersebut kurang lebih seperti di bawah.


Sebelum rumah saya tempati, air hujan yang tertampung biasa digunakan oleh tetangga sekitar apabila pas air PDAM tidak mengalir. Tetapi sekarang setelah saya tempati, ternyata bak tersebut sangat berguna dan sangat membantu saya dalam penghematan biaya pembelian air bersih. Dua bulan lalu ketika hujan tidak turun sekitar 1 bulan, saya mesti beli air 1 mobil tangki sekitar 5000 liter setiap minggu. Sedangkan harga air 1 tangki Rp. 120 ribu, jadi dalam sebulan saya harus keluarkan biaya Rp. 480 ribu hanya untuk beli air. Padahal selain itu untuk konsumsi sehari hari (masak dan minum) saya juga harus beli air galon kemasan isi ulang. Nah sekarang ketika sering hujan sudah lebih dari sebulan ini saya tidak beli air tangki karena kebutuhan air sudah terpenuhi dari bak penampung air tersebut. Jadi cukup besar juga penghematan saya dari pemanfaatan air hujan tersebut. Sekarang ini saya sedang mencari cara bagaimana air hujan yang saya tamping juga layak konsumsi, karena untuk saat ini penggunaan air hujan tersebut sebatas untuk MCK. Mungkin rekan pembaca ada yang tahu caranya?

12 komentar:

  1. untuk layak minum mungkin bisa coba metode SODIS (Solar water disinfection) namun cara ini agak ribet ya, kalo yg ingin praktis di rumah saya biasa gunakan saringan penjernih air Nazava, jd air hujan bisa layak konsumsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih infonya mas..saya coba cari nanti

      Hapus
  2. Kalau saya memakai Pureit dari Unilever Pak Teguh. Bukan untuk promosi, tetapi untuk saya dan keluarga sangat membantu. Mengingat tidak memakai listrik dan air diperoleh dari air sumur biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk saat ini PDAM sudah terpasang, tapi dari promo2 yg saya lihat sepertinya Pureit cukup menjanjikan. Saya akan coba beli untuk nggantiin dispemser di rumah

      Hapus
  3. Idenya brilian sekali, bisa di kembangkan. Untuk kebutuhan tampungan air bawah anda bisa berkunjung ke Tangki Air

    BalasHapus
  4. penyimpanan air bawah ini memang bagus untuk di kembangakan. Anda membutuhkan penampungan air yang besar?? lihat di Tangki Air

    BalasHapus
  5. Tangki Air juga bisa di jadikan solusi untuk menampung air dengan kapasitas yang bisa di sesuaikan dengan luas tanah

    BalasHapus
  6. Penampungan Air harus di utamakan dari bahan yang kuat dan tahan lama

    BalasHapus
  7. Bak Penampung Air bawah tanah bisa menjadi solusi terbaik untuk menyetok air di saat krisis air

    BalasHapus
  8. Toren Air juga bisa di jadikan solusi untuk menampung air, tampungan air ini juga bisa menghemat pemakaian listrik

    BalasHapus
  9. Bagaimana kondisi penampung air hujan sekarang? Saya juga ingin buat dan ingin tahu lebih banyak sistim penampungan air hujan di rumah bapak. Rumahnya di Kalimantan ya, Pak?

    BalasHapus