Berbagi tak pernah rugi

Selamat datang di blog saya yang sederhana ini, di blog ini saya tuangkan apa2 yang menjadi kebiasaan saya, pengalaman saya, hobi saya dll yang mungkin sepele tetapi mungkin bisa membawa manfaat bagi anda yang membacanya. Saya berharap blog ini bisa mencerminkan prinsip saya yaitu "Berbagi Tak pernah Rugi" . Dan bagi pembaca yang punya uneg - uneg atau kritik silahkan beri komentar, selain sebagai masukan juga bisa sebagai koreksi diri bagi saya. Atau bagi yang mau mengcopy artikel saya silahkan saja tapi jangan lupa lampirkan sumbernya ya..
Sehubungan banyaknya pertanyaan via SMS yang masuk dan cukup menyedot pulsa, mohon kalau ada pertanyaan bisa menelpon ke 082254621401 atau via komentar. Untuk selanjutnya terpaksa saya tidak melayani SMS



Senin, 11 Februari 2013

Weleh..sekaline tomatku cilik2...

Weleh..tomatku sekaline cilik2, tomat opo yo iki...Itulah kata kata yang bisa kuucapkan setelah melihat tomat yang kutanam mulai memerah. Mungkin ini akibat dari tidak selektifnya saya dalam menentukan benih yang akan ditanam. Yang lalu saya memang tidak terlalu pusing tentang kualitas benih, pokoknya yang penting tanam karena berlandaskan rasa cinta tanaman saja. Untuk ke depan mungkin saya harus menambahkan factor kualitas dalam pemilihan bibit daripada sesal kemudian tidak berguna.
 Mungkin ada dari teman teman pembaca yang tau ini jenis tomat apa. Karena saya sendiri juga bingung, kalau tomat cherry rasanya kok gak mungkin karena benihnya murah. Tapi kalau bukan tomat cherry, buahnya kok kecil - kecil cuma sebesar kelereng.
Tapi baidewe, anakku sangat suka makan tomat ini..yah..setidak - tidaknya biar kecil tapi masih bermanfaat.
Langsung saja ke penampakannya bisa dilihat dibawah.









Gambar tomatku saat masih putih, merah sampai pemanenan.

22 komentar:

  1. Hai Pak Teguh, Ttnaman tomatnya persis milik mertua saya, namanya tomat koktail, tinggi tanamanya lebih dari 1,5 M, dan bercabang kemana-mana :D. Buahnya buanyakkk.

    Saya pulang tomat cerry, tanamnya pendek tdk sampai 50 cm, dan tdk bejalar, jd hanya tumbuh lurus, paling cabang kanan kiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak Nella infonya..btw biarpun kecil2 tapi anak saya yg umur 1.5 thn suka sekali makan buahnya. Intinya biarpun kecil2 tapi nggak mengecewakan kok...

      Hapus
  2. mas kalo didaerah saya nama tomat ini tomat randat,









    BalasHapus
    Balasan
    1. tks infonya, tapi sayang belum sempat tanam lagi

      Hapus
  3. mas... saya penggemar bog anda.... bagus bagus ko http://urbanfarmingmania.blogspot.com/2013/02/membuat-molmikro-organisme-lokal.html

    mas... ini kok isinya sama kaya punya njenengan.... trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga kaget waktu buka blog tersebut. Isinya betul2 sama, bahkan foto saya yang lagi ngebor paralon juga ada. Sebetulnya siapapun boleh mengcopy isi blog saya ini, tetapi tolong dengan mencantumkan sumbernya. Sebetulnya ada juga kok beberapa blog yg mengambil artikel dari sini, tapi tetap mencantumkan sumbernya. Lha saya nggak tau alasan pemilik blog di atas kenapa tidak mencantumkan sumbernya. Makanya untuk selanjutnya gambar2 yg saya tampilkan juga saya insert nama blog saya ini.

      Btw, apa yg saya tulis ini betul2 berdasarkan pengalaman saya pribadi kemudian saya tuangkan dalam blog dengan harapan bisa bermanfaat bagi orang yg membacanya.

      Hapus
    2. walaaah iya.. lain kali harus diberi watermark itu pak gambar yg mau di upload. hmmm

      Hapus
    3. iya mas Cepy...tapi akhir2 ini saya lagi sibuk dan nggak sempat nulis artikel. Ada sih beberapa hal yg mau saya coba, tapi belum sempat terlaksana sehingga mau menuangkan dalam blog juga belum berani karena saya maunya menulis apa yang sudah saya lakukan.

      Thanks supportnya mas...

      Hapus
  4. neng kene ya ho o dab...

    http://www.ayoberkebun.com/ide/membuat-pot-dari-pipa-paralon.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha sing mbungkuk2 ngebor kuwi rak yo gambarku to Mbloh..

      Hapus
  5. Hayo.... yang pasang gambar mas Teguh kasih royalti..... wk wk wk

    BalasHapus
  6. ini tomat di tempat saya namanya rampai om.... enak buat sambal terasi sueger

    BalasHapus
    Balasan
    1. He..he..memang sieger sih..tapi sayang udah ga tanam lagi

      Hapus
  7. tomatnya biar gak diserang hama...gimana ya caranya pak??

    BalasHapus
  8. Klo sy biasanya pakai bawang putih dan tembakau. Caranya:
    - gerus 3-4 siung bawang putih
    - masukkan ke dlm botol aqua 600 ml.
    - masukkan 3-5 batang roko tanpa filter
    - isikan air sampai penuh.
    - biarkan semalam selanjutnta larutan siap digunakan.

    Penggunaan:
    - saring air bawang+tembakau agar kotoran tdk menyumbat sprayer
    - ambil larutan pekat sebanyak 5-10ml (1-2 tutup plastik aqua) campur dengan 1 ltr air bersih.
    - Campur dgn sunlight cair 1 sdk
    Larutan siap disemprotkan.

    Hama yg bisa dibasmi jenis aphid, thrips dan kutu putih.

    BalasHapus
  9. Pak teguh... setelah di semprotkan resep pembasmi di atas tadi..
    Apa perlu di siram lagi dg air bersih untuk menghilangkan sunlight nya. Takut nya malah tanaman tomat nya mati pak. Trimss sebelum nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak usah dibasuh karena deterjen tsb sebagai perekat

      Hapus
  10. waktu ngorek2 tanah biar gembur, saya nemuin kaki seribu, ada juga binatang kecil seperti kutu warna putih, mungkin binatang ini yang membuat taneman tomat saya jadi keriting dan mengering,
    boleh tau cara membasmi kutu itu pak? jumlahnya banyak banget, bikin emosi... hihihi..

    makasih banyak. (yanti)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sudah kayak gitu mending ditaburin furadan saja mbak...tapi konsekuensinya sudah tdk organik lagi

      Hapus
    2. klo pake furadan, buah yang sekarang tersisa msh boleh dimakan gak pak? saya baca2 katanya racunnya furadan keras,

      Hapus
    3. betul mbak, racun furadan keras. Tapi jika pemakaian masih sesuai dosis sebetulnya hasilnya masih layak konsumsi. Tentunya jangan dibandingkan dengan pertanian organik mbak.

      Hapus