Kiranya tulisan seperti di atas yang paling cocok saya jadikan judul posting saya kali ini, karena setelah terbengkalai sekian lama akhirnya “bibit buah naga korban obsesiku” bisa tertanam juga.
Kira kira 4 bulan yang lalu pas saya tengok dak diats rumah bagian belakang, pandangan tertuju ke bibit buah naga yang sudah lama tidak kuperhatikan. Sempat terpikir untuk membuang seluruh bibit yang ada karena cuma bikin kotor. Niat itu saya sampaikan ke istri, tetapi istri saya bilang daripada dibuang kenapa tidak ditanam saja bibit2 yang masih layak tanam. Saya pikir betul juga kata istri saya. Makanya kubulatkan tekad untuk membersihkan kebun yang sudah lama kubiarkan menjadi semak.
Setelah hitung hitung biaya yang dibutuhkan akhirnya saya menelpon tetangga kebun saya (jarak kebun ke rumah sekitar 12km) untuk bisa merintis/membersihkan kebun sekalian membuatkan bedengan dan menancapkan tiang ulin sebagai penyangga pohon nantinya. Setelah lahan terbentuk, saya beli kotoran kambing untuk dijadikan pupuk organik.
Waktu berikutnya setiap hari Sabtu dan Minggu saya bawa bibit bibit yang masih lumayan bagus untuk ditanam. Sedikit demi sedikit akhirnya tertanamlah bibit buah nagaku sebanyak 85 tiang. Setiap tiang saya isi 4 pohon. Alhamdulillah, dengan perawatan rutin saya siram MOL seminggu sekali, pertumbuhannya lumayan bagus. Batang batang pohon buah naga sudah mulai setinggi tiang, bahkan ada beberapa yang sudah saya potong dan membentuk cabang. Rasa pesimis yang dulu sempat muncul akhirnya pupus sudah dan berganti rasa optimis untuk perkembangan pohon buah nagaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar