Berbagi tak pernah rugi

Selamat datang di blog saya yang sederhana ini, di blog ini saya tuangkan apa2 yang menjadi kebiasaan saya, pengalaman saya, hobi saya dll yang mungkin sepele tetapi mungkin bisa membawa manfaat bagi anda yang membacanya. Saya berharap blog ini bisa mencerminkan prinsip saya yaitu "Berbagi Tak pernah Rugi" . Dan bagi pembaca yang punya uneg - uneg atau kritik silahkan beri komentar, selain sebagai masukan juga bisa sebagai koreksi diri bagi saya. Atau bagi yang mau mengcopy artikel saya silahkan saja tapi jangan lupa lampirkan sumbernya ya..
Sehubungan banyaknya pertanyaan via SMS yang masuk dan cukup menyedot pulsa, mohon kalau ada pertanyaan bisa menelpon ke 082254621401 atau via komentar. Untuk selanjutnya terpaksa saya tidak melayani SMS



Kamis, 30 Juni 2011

Aku dan botol botol bekasku


Gbr. Botol - botol bekas yang saya kumpulkan

Mungkin anda berpikir ketika melihat gambar di atas. Ngapain repot-repot ngumpulin botol bekas kemasan air minum? Saya sendiri juga sempat mikir begitu.
Bukannya mau promosi salah satu merek air minum dalam kemasan, akan tetapi saya kumpulkan botol-botol bekas ini rencananya untuk mewujudkan apa yang ada dalam pikiran saya, yaitu bagaimana botol-botol bekas ini masih bisa dimanfaatkan dan memberikan keuntungan buat saya. Memang bukan keuntungan dalam bentuk financial tetapi kepuasan batin untuk bisa memanfaatkan barang yang kebanyakan orang menganggap sebagai sampah.
Rencananya botol-botol ini mau saya pakai untuk menanam sayuran untuk melengkapi koleksi tanaman sayuran model vertikultur yang saya lakukan. Selama ini saya menanam sayuran system vertikultur dengan menggunakan pipa paralon yang dilobangi sekelilingnya. Nah sekarang ini saya sedang membangun rumah yang halaman belakangnya cukup lumayan untuk menyalurkan hobi bercocok tanam, yang mana lahan tersebut sudah saya pagar tembok keliling. Rencananya botol-botol tersebut mau saya tempelkan di tembok seperti gambar di bawah.

1. Vertikultur dengan memanfaatkan tembok.



Untuk bahan dan pelaksanaannya sangat mudah :

Bahan :

  1. Botol bekas
  2. Pisau/cutter
  3. Paku
  4. Palu
  5. Media tanam
  6. Bibit/biji sayuran


Pelaksanaan :

  1. Potong bagian pangkal botol dengan rapi dengan menggunakan pisau/cutter, fungsinya untuk memasukkan media tanam dan tempat menaruh bibit tanaman yang akan kita tanam.
  2. Lubangi bagian samping dengan menggunakan paku yang sudah dipanasi untuk tempat masuknya paku guna menahan botol supaya tidak jatuh
  3. Lubangi daerah dekat tutup botol, fungsinya sebagai saluran pembuangan air agar media tidak tergenang.
  4. Tancapkan paku pada tembok sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan.
  5. Tanam bibit sayuran atau biji sayuran di dalam botol dengan media yang sudah tersedia
  6. Tempelkan pada tembok yang sebelumnya sudah ditancapkan paku.
  7. Siram seperlunya.
  8. Rawat tanaman dengan penyiraman maupun pemupukan. Karena untuk konsumsi sendiri disarankan menggunakan pupuk organik.

Seandainya sekeliling tembok sudah penuh, rencananya mau saya bikin seperti di bawah ini.

2. Vertikultur dengan menggunakan rak




Untuk bahan dan pelaksanaannya juga tidak sulit :

Bahan :

  1. Botol bekas
  2. Pisau/cutter
  3. Paku
  4. Palu
  5. Semen
  6. Pasir
  7. Kayu kaso ukuran 5x5cm atau 5x7cm
  8. Papan
  9. Media tanam
  10. Bibit/biji sayuran

Palaksanaan :

  1. Potong bagian pangkal botol dengan rapi dengan menggunakan pisau/cutter, fungsinya untuk memasukkan media tanam dan tempat menaruh bibit tanaman yang akan kita tanam.
  2. Lubangi daerah dekat tutup botol, fungsinya sebagai saluran pembuangan air agar media tidak tergenang.
  3. Buat cetakan dari papan untuk cor dudukan/pondasi botol
  4. Buat adonan semen dan pasir untuk dijadikan dudukan/pondasi botol
  5. Tuang adonan ke dalam cetakan dan benamkan botol dalam posisi terbalik (tutup botol di bagian bawah) sampai sebatas tutup botol tenggelam semua.
  6. Sambil menunggu semen mengeras, buat rak dengan kayu kaso yang sudah disiapkan.
  7. Setelah rak dan pot dari botol siap, tanam bibit sayuran atau biji sayuran di dalam botol dengan media yang sudah tersedia
  8. Taruh pot-pot dari botol pada rak kayu yang sidah siap.
  9. Siram seperlunya.
  10. Rawat tanaman dengan penyiraman maupun pemupukan. Karena untuk konsumsi sendiri disarankan menggunakan pupuk organik.

15 komentar:

  1. izin share ke fb saya ya? sederhana tapi benar benar bermanfaat, memanfaatkan limbah sekitar, plus menghemat biaya, o ya saya juga memanfaatkan steorofoam bekas peti kemas buah import untuk media tanam kangkung dan tempat pembibitan. sukses selalu pak teguh
    ( ivo susilawati )

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan mbak..saya sekarang juga lagi lirak lirik tiap lewat toko buah, mau nanyakan stereoform bekas tapi belum kesampaian. Rencana mau saya pakai media hidroponik mbak.

      Hapus
  2. salam kenal mas teguh, saya eddy di tarakan, saya sudah mencoba dengan memakai botol air mineral besar dilubangi bagian atas dan samping dan saya tanam benih sawi dan bawang daun hasilnya cukup lumayan, dan pupuk cair yang saya pakai dari kotoran ikan yg ada diaquarium (saya ambil dari saringan air yg ada di aquarium) trus saya campur dg 1/2 sendok npk mutiara kedlm botol 1 liter hasilnya memuaskan. rencananya mau coba tomat atau terong barangkali bisa tumbuh subur. trima kasih mas teguh atas morivasinya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mantap tuh mas Eddy, sebetulnya kotoran ikan kalau jumlahnya memadai sudah mencukupi untuk kebutuhan nutrisi tanaman, tapi kalau jumlahnya kurang memang perlu adanya pupuk tambahan. Nah kalau untuk cabai atau tomat nanti setelah fase pembungaan perlu ditambah pupuk yang P dan K nya agak tinggi.

      Hapus
  3. liat foto2 yang sudah jadi dong pak. saya mw iseng2 bikin juga. trims
    dimas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk yg ini saya nggak sempat foto mas dan sekarang sedang saya bongkar semua karena pekarangan belakang lagi saya rombak untuk bikin semacam green house tapi kecil cuma ukuran 4x10 karena cuma untuk penyalur hobi.

      Hapus
  4. pak saya terkadang harus pergi keluar rumah sampai beberapa hari.ini jadi beban buat saya,karena ga ada yg menjaga dan menyiram tanaman di rumah.
    tolong dong pak, bagai mana caranya membuat alat sistem tetes untuk tanaman dengan menggunakan botol air mineral bekas.
    terima kasih sebelumnya
    ( ivo susilawati )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau yang pakai botol bekas saya belum pernah coba mbak, tapi coba sampeyan baca saja di link ini http://epetani.deptan.go.id/budidaya/demplot-cabai-merah-dengan-teknologi-irigasi-tetes-1781

      Dan saya juga mau coba cara ini.

      Hapus
  5. pak, apa ini aman d letakkan d tembok yg terkena sinar matahari langsung? ato dgn kata lain tembok luar rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau yang dimaksud adalah karena aturan pemakaian 1xpakai utk botol plastik, saya kurang tau. Saya cuma mencoba memanfaatkan barang bekas agar bisa berguna lagi. Dan saya melihat banyak yang mempraktekkan menggunakan botol2 bekas untuk menanam sayuran. Ya mudah2an saja aman.

      Hapus
  6. sangat berterima kasih atas idenya,
    bisa mendaur ulang untuk keperluan yang bermanfaat.

    BalasHapus
  7. Salam kenal mas teguh..sy ingin cb praktek d rumah.mohon bimbingannya y..

    BalasHapus