-
Pertumbuhan tanaman relative bagus
-
Tidak merepotkan, karena penambahan air
nutrisi bisa sekali seminggu
-
Tidak memerlukan aliran listrik, karena
air dipasok melalui sumbu
-
Hemat biaya
-
Mudah dipraktekkan
Tapi kekurangannya ada
juga :
-
Tampilan kurang rapi
-
Untuk yang menggunakan botol bekas,
biasanya sering ambruk karena botol tidak bisa menopang setelah tanaman besar.
Hal ini terjadi karena lebih berat tanamannya daripada botolnya. Dan ketika
ambruk biasanya nutrisi ikut tumpah.
-
Air nutrisi berlumut sehingga botol
harus dicat dengan warna gelap.
Nah, dari pengalaman diatas saya jadi tertantang mencoba hidroponik system yang lain. Dan sekarang ini saya kepingin mencoba yang sedikit lebih ribet. Saya nggak mau bilang lebih canggih karena setelah saya pikir – pikir hidroponik itu nggak susah kok. Dan kali ini saya mau mencoba hidroponik yang pakai air mengalir. Jadi disini diperlukan wadah yang bisa untuk media penanaman dan juga sebagai wadah untuk aliran air. Prinsip kerjanya akar tanaman akan menyerap nutrisi melalui akar yang menyentuh larutan nutrisi yang dialirkan. Aliran air nutrisi dialirkan sesuai dengan waktu yang kita tentukan, misalnya setiap 1 jam mengalir selama 10 menit. Untuk itu dibutuhkan timer. Konsekuensi dari hobi ini tentunya dibutuhkan dana lebih besar daripada hidroponik yang saya lakukan sebelumnya. Biaya yang cukup lumayan ya untuk pembelian pompa air, pipa paralon dan timer. Untuk hidroponik ini yang saya perlukan adalah :
-
Pipa paralon ukuran 2,5”
-
Pompa air untuk akuarium
-
Timer untu mengatur waktu
-
Gelas plastic
-
Rockwool/arang sekam
-
Ember penampung air nutrisi.
-
Nutrisi hidroponik.
Untuk percobaan kali ini saya menanam sawi, pakcoy dan selada dalam 1 rangkaian instalasi hidroponik. Untuk hasil saya belum tau karena baru saja mencoba. Harapannya sih pertumbuhan tanaman akan bagus, nggak perlu repot nyiram dan kelihatan lebih rapi.
Untuk melihat
penampakannya seperti gambar dibawah.
Pipa paralon saat proses pelubangan |
Pipa paralon yang sudah dirangkai dan contoh tanaman yang saya tanam