Mungkin anda pernah dengar istilah ini, tapi mungkin juga masih banyak orang yang belum pernah mendengar istilah ini. Dan di postingan sebelumnya beberapa kali saya singgung mengenai vertikultur ini. Maka pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan tentang vertikultur ini.
Jumat, 25 Mei 2012
Rabu, 23 Mei 2012
Bertanam bayam seri II
Seiring berjalannya waktu bayam ataupun kangkung yang saya tanam beberapa waktu yang lalu sudah habis dipanen, Saat ini saya mencoba menanam lagi tapi lebih fokus ke bayam daripada kangkung, karena perakaran kangkung lebih banyak sehingga agak sulit ketika mencabutnya. Apalagi kalau menanam kangkungnya di pot paralon model vertikultur, untuk mencabutnya perlu tenaga ekstra. Untuk itu saya memilih menanam bayam saja dari pada kangkung, toh intinya hanya untuk menyalurkan hobi bercocok tanam.
Media tanam yang saya pakai adalah media tanam bekas tetapi saya tambah dengan pupuk kandang yang baru. Kemudian saya campur merata, kemudian saya masukkan lagi pada pot ataupun pipa paralon yang saya pakai sebelumnya.
Tanaman bayam 8 hari setelah tanam |
Bayamku siap dipanen |
Bayam di bak semen juga sudah subur |
Selain saya tanam di pot ataupun pipa paralon, bibit bayam juga saya tebar di pot/bak buatan di depan rumah yang sebenarnya saya rencanakan untuk tanam bunga. Dan Alhamdulillah saat ini tanaman sudah tumbuh subur dan siap untuk dipanen. Selepas panen ini nanti mungkin saya masih tetap menanam bayam lagi tetapi mungkin tidak sebanyak kali ini soalnya saya juga mau mencoba tanam sawi pakai paralon, soalnya saya sudah beli bibit sawinya. Itung itung coba coba!!
Selasa, 22 Mei 2012
Wah...Putrikupun Ikutan Berkebun
Sosok tanaman kacang hijau milik putriku |
Putriku lagi nyiangi rumput |
Seiring dengan rutinitasku sepulang kerja yaitu menyirami tanaman dan menyiangi rumput/gulma yang tumbuh, putrikupun juga mulai ikutan bertanam. Saat saya menyemai biji terong, diapun minta satu pot untuk dia tanami kacang hijau. Kacang hijau itu dia dapat saat istri saya mau bikin bubur kacang hijau.
Setiap sore dia sirami dan sekarang tanaman sudah mulai berbunga dan mengeluarkan bakal buah. Dan saya lihat ada rona kebanggaan ketika dia menunjukkan tanamannya yang sudah mulai berbunga. Dengan gaya polosnya dia cerita bagaimana kacang hijaunya sudah mulai berbuah ke ibunya maupun kakaknya.
Mungkin kalau kita melihat tanamannya cuma 1 pot yang berisi 2 pohon kacang hijau, tapi saya lebih melihat kecintaan dia kepada tanamannya dan bagaimana dia begitu telaten menyirami dan memeriksa rumput liar yang tumbuh setiap sore. Dan dari hal ini saya merasa bangga dengan putri saya ini dan saya berdoa mudah mudahan rasa cintanya kepada tanaman akan semakin berkembang sehingga nanti akan menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan .
Jumat, 18 Mei 2012
Kenikir, selain sedap juga bermanfaat
Bagi penyuka makanan berbahan sayuran atau daun daunan, pasti anda tidak akan merasa asing dengan daun kenikir. Pohon kenikir merupakan tanaman perdu yang berdaun majemuk yang bersilangan dan berhadapan. Berbau khas, berbunga majemuk dan berakar tunggang Daun kenikir memang mempunyai rasa yang khas, dengan aromanya yang cukup kuat daun kenikir memberi sensasi tersendiri bagi orang yang menyantapnya. Kebanyakan dari kita ketika menyantap daun kenikir yang terpikir adalah rasanya, akan tetapi selain rasa nikmat daun kenikir ternyata juga kaya akan bermanfaat.
Adapun daunnya dengan kandungan saponin, flavonoid polifenol dan minyak atsiri berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan, penguat lambung dan pengusir serangga. Selain itu berdasarkan penelitian rupanya daun kenikir juga mengandung zat antioksidan yang dapat mengurangi resiko terkena penyakit kanker.
Untuk mendapatkan manfaat kenikir caranya sangat mudah, cukup dengan mengkonsumsi segenggam daun kenikir setiap hari. Lebih bagus lagi dikonsumsi bersama sayuran lain yang kaya zat antioksidan seperti daun kemangi, beluntas bayam dan lain lain.
Untuk menkonsumsinya juga cukup sederhana, kukus atau rebus daun kenikir beserta sayuran lain (kalau ada) kemudian campur dengan bumbu urap atau sambel pecel, pokoknya dijamin maknyuss..
Melihat kenyataan sebagaimana diatas, rasanya saya tidak rugi menanam pohon kenikir, dan memang saat ini saya sudah menanam pohon tersebut dalam pot ataupun lahan yang kosong dipekarangan rumah saya dan sudah beberapa kali pula saya merasakan nikmatnya daun kenikir hasil tanam saya. Kadang saya bikin pecel dan kadang saya bikin urap dicampur dengan bayam dan kemangi hasil tanam sendiri juga. Selain penghematan dalam pengeluaran belanja dapur, yang terpenting adalah adanya kepuasan tersendiri ketika menikmati hasil dari tanaman yang kita tanam sendiri.
Pohon kenikirku, biarpun masih kecil tapi sudah sering kupetik buar nggak sempat berbunga |
Cara tanamnya juga sangat mudah, cukup tebar biji kenikir pada wadah tanam. Setelah tanaman tumbuh dan setinggi 10 - 15 cm pindahkan tanaman ke dalam pot yang sebelumnya sudah diisi campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang, atau bisa langsung ditanam dilahan yang kita inginkan. Sirami secara rutin dan beri pupuk organik secara teratur. Supaya tanaman bisa kita ambil daunnya dalam jangka lama, tunas tunas mudanya harus sering dipetik supaya tidak muncul bunganya.
Inilah pengalaman saya yang berhubungan dengan kenikir. Mungkin ada yang mau mencoba??
Kamis, 10 Mei 2012
Bak penampung air di bawah teras
Gambar sosok teras belakang rumah saya
Saat melihat gambar di atas saya yakin anda langsung berpikir gambar diatas adalah sebuah teras. Betul, memang itu sebuah teras di belakang rumah saya. Teras yang kelihatan masih berantakan, maklum tumpukan cucian kering yang ada belum sempat di seterika sehingga numpuk di situ.
Tetapi sebetulnya di sini saya tidak akan menonjolkan wujud terasnya, akan tetapi fungsi teras tersebut. Sebagaimana judul tulisan di atas, fungsi teras saya ini selain sebagai tempat untuk bercengkrama dengan keluarga, teras ini juga berfunsi sebagai bak penampung air hujan.
Gambar lubang pintu bak untuk maintain bak kalau kotor
Tahun lalu ketika saya memulai membangun rumah ini, saat mendesain saya desain juga teras belakang. Waktu itu saya hanya berfikir bahwa di belakang rumah harus ada teras untuk bersantai bersama keluarga. Tetapi ketika proses membangun rumah berjalan, pas saat proses pengurukan tanah ternyata perlu tanah urug cukup banyak karena tinggi pondasi sekitar 1m dan luasan yang harus saya urug seluas 300m2. Pada waktu itulah saya berpikir sebaiknya pondasi teras belakang ini saya jadikan saja sebagai bak penampung air, selain menghemat tanah urug juga bisa berfungsi sebagai bak penampungan air. Saya berpikir begitu karena ditempat tinggal saya cukup sulit untuk mendapatkan layanan air bersih dari PDAM karena terbatasnya kemampuan instalasi air di PDAM. Maka waktu saya beritahu tukang saya untuk tidak mengurug pondasi rencana teras akan tetapi saya suruh pondasi tersebut dicor dan dijadikan bak penampung air. Akhirnya jadilah teras tersebut sebagai bak penampung air dengan ukuran cukup lumayan besar yaitu 3m x 4m x 1m.
Adapun bentuk atau skema bak tersebut kurang lebih seperti di bawah.
Sebelum rumah saya tempati, air hujan yang tertampung biasa digunakan oleh tetangga sekitar apabila pas air PDAM tidak mengalir. Tetapi sekarang setelah saya tempati, ternyata bak tersebut sangat berguna dan sangat membantu saya dalam penghematan biaya pembelian air bersih. Dua bulan lalu ketika hujan tidak turun sekitar 1 bulan, saya mesti beli air 1 mobil tangki sekitar 5000 liter setiap minggu. Sedangkan harga air 1 tangki Rp. 120 ribu, jadi dalam sebulan saya harus keluarkan biaya Rp. 480 ribu hanya untuk beli air. Padahal selain itu untuk konsumsi sehari hari (masak dan minum) saya juga harus beli air galon kemasan isi ulang. Nah sekarang ketika sering hujan sudah lebih dari sebulan ini saya tidak beli air tangki karena kebutuhan air sudah terpenuhi dari bak penampung air tersebut. Jadi cukup besar juga penghematan saya dari pemanfaatan air hujan tersebut. Sekarang ini saya sedang mencari cara bagaimana air hujan yang saya tamping juga layak konsumsi, karena untuk saat ini penggunaan air hujan tersebut sebatas untuk MCK. Mungkin rekan pembaca ada yang tahu caranya?