Gbr. Botol - botol bekas yang saya kumpulkan
Mungkin anda berpikir ketika melihat gambar di atas. Ngapain repot-repot ngumpulin botol bekas kemasan air minum? Saya sendiri juga sempat mikir begitu.
Bukannya mau promosi salah satu merek air minum dalam kemasan, akan tetapi saya kumpulkan botol-botol bekas ini rencananya untuk mewujudkan apa yang ada dalam pikiran saya, yaitu bagaimana botol-botol bekas ini masih bisa dimanfaatkan dan memberikan keuntungan buat saya. Memang bukan keuntungan dalam bentuk financial tetapi kepuasan batin untuk bisa memanfaatkan barang yang kebanyakan orang menganggap sebagai sampah.
Rencananya botol-botol ini mau saya pakai untuk menanam sayuran untuk melengkapi koleksi tanaman sayuran model vertikultur yang saya lakukan. Selama ini saya menanam sayuran system vertikultur dengan menggunakan pipa paralon yang dilobangi sekelilingnya. Nah sekarang ini saya sedang membangun rumah yang halaman belakangnya cukup lumayan untuk menyalurkan hobi bercocok tanam, yang mana lahan tersebut sudah saya pagar tembok keliling. Rencananya botol-botol tersebut mau saya tempelkan di tembok seperti gambar di bawah.
1. Vertikultur dengan memanfaatkan tembok.
Untuk bahan dan pelaksanaannya sangat mudah :
Bahan :
- Botol bekas
- Pisau/cutter
- Paku
- Palu
- Media tanam
- Bibit/biji sayuran
Pelaksanaan :
- Potong bagian pangkal botol dengan rapi dengan menggunakan pisau/cutter, fungsinya untuk memasukkan media tanam dan tempat menaruh bibit tanaman yang akan kita tanam.
- Lubangi bagian samping dengan menggunakan paku yang sudah dipanasi untuk tempat masuknya paku guna menahan botol supaya tidak jatuh
- Lubangi daerah dekat tutup botol, fungsinya sebagai saluran pembuangan air agar media tidak tergenang.
- Tancapkan paku pada tembok sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan.
- Tanam bibit sayuran atau biji sayuran di dalam botol dengan media yang sudah tersedia
- Tempelkan pada tembok yang sebelumnya sudah ditancapkan paku.
- Siram seperlunya.
- Rawat tanaman dengan penyiraman maupun pemupukan. Karena untuk konsumsi sendiri disarankan menggunakan pupuk organik.
Seandainya sekeliling tembok sudah penuh, rencananya mau saya bikin seperti di bawah ini.
Untuk bahan dan pelaksanaannya juga tidak sulit :
Bahan :
- Botol bekas
- Pisau/cutter
- Paku
- Palu
- Semen
- Pasir
- Kayu kaso ukuran 5x5cm atau 5x7cm
- Papan
- Media tanam
- Bibit/biji sayuran
Palaksanaan :
- Potong bagian pangkal botol dengan rapi dengan menggunakan pisau/cutter, fungsinya untuk memasukkan media tanam dan tempat menaruh bibit tanaman yang akan kita tanam.
- Lubangi daerah dekat tutup botol, fungsinya sebagai saluran pembuangan air agar media tidak tergenang.
- Buat cetakan dari papan untuk cor dudukan/pondasi botol
- Buat adonan semen dan pasir untuk dijadikan dudukan/pondasi botol
- Tuang adonan ke dalam cetakan dan benamkan botol dalam posisi terbalik (tutup botol di bagian bawah) sampai sebatas tutup botol tenggelam semua.
- Sambil menunggu semen mengeras, buat rak dengan kayu kaso yang sudah disiapkan.
- Setelah rak dan pot dari botol siap, tanam bibit sayuran atau biji sayuran di dalam botol dengan media yang sudah tersedia
- Taruh pot-pot dari botol pada rak kayu yang sidah siap.
- Siram seperlunya.
- Rawat tanaman dengan penyiraman maupun pemupukan. Karena untuk konsumsi sendiri disarankan menggunakan pupuk organik.