Rabu, 17 April 2013

Edisi Khusus Cabai (3) : Cabai Trinidad Scorpion


Ini adalah salah satu pemegang rekor cabai terpedas di dunia dengan tingkat kepedasan 1,463,700 SHU atau hampir 1.5 juta SHU. Anda bisa bayangkan kira – kira seperti apa pedasnya. Kalau kita biasa makan cabai rawit hijau, bayangkan saja pedasnya sekitar 20x lipatnya. Saya sendiri nggak yakin akan memakan cabai ini seandainya nanti sudah berbuah. Saya tanam cabai ini karena factor hobi sehingga rasanya ada kepuasan tersendiri kalau koleksi cabai saya semakin lengkap.

Saya beli benih cabai ini bersamaan dengan pembelian benih cabai Red Peter dan Bhut Jolokia. Dengan perlakuan perendaman air bawang merah selama semalam, benih sprout dalam waktu 7 hari. Benih sprout/tunas memang tidak dalam waktu bersamaan tetapi ada juga yang sprout di hari ke 8 maupun hari ke 9.

Untuk penampakan saat ini belum begitu menarik karena tanaman masih kecil, tapi harapan saya bulan depan sudah mulai bisa kelihatan cantik menghijau. Semoga saja tidak terserang hama.

Bibit cabai saat awal tunas


 bibit cabai 1.5 bulan berikutnya (18/4/2013)

Minggu, 07 April 2013

Panen kangkung dan bayam hidroponik


Selain hidroponik kit yang saya tuangkan dalam blog ini sebetulnya saya masih ada 1 set rak hidroponik yang lain, dimana pad arak yang ini saya tanam 3 macam tanaman antara lain kangkung di rak paling atas, kemudian dibawahnya saya tanam bayam merah dan rak yang paling bawah saya tanam pakchoy hijau.

Tak terasa 22 hari sudah usia tanaman di hidroponik kit versi 2 ini pas pada hari Minggu kemarin. Pada usia tersebut ternyata kangkung dan bayam sudah setinggi 30 cm dan siap panen. Melihat tanaman sudah setinggi itu istri saya bilang sebaiknya segera dipetik saja untuk dibikin “Kapurung” (makanan khas orang Sulawesi/Bugis). Tanpa pikir panjang seluruh tanaman kangkung dan bayam saya panen. Pemanenan dengan cara saya potong, tujuannya supaya tanaman tunas lagi dengan pertumbuhan yang lebih cepat. Yang lalu ketika saya tanam kangkung dengan media tanah, saat panen saya potong dan tunasnya pertumbuhannya kurang bagus. Nah dengan metode hidroponik ini asya jadi penasaran hasilnya apakah akan sesuai harapan saya.

Kembali ke panen kangkung, ternyata hasilnya cukup banyak. Setelah dimasak bisa dimakan bareng tetangga dan keluarga kakak/adik ipar yang lagi pada ngumpul dirumah. Rasanya?? Pokoke maknyuss..sayuran segar dari kebun sendiri dan ada embel – embel sayuran hidroponik lagi.  Meskipun masakannya menu tradisional, tapi yang dimasak sayuran yang biasa dibeli orang – orang kaya ha..ha..ha..


Rak hidroponik di awal penyemaian

Kangkung dan bayam menjelang panen

Tanaman tampak samping

Kangkung sebelum dieksekusi

Kangkung bersih dan segar hasil panen

Kangkung pasca eksekusi

Bayam pasca eksekusi