Sabtu, 12 Januari 2013

Berkebun sayuran di pekarangan (8) : Tomat

Tomat merupakan salah satu sayuran/buah yang tidak bisa lepas dari kehidupan saya sehari – hari, karena hampir setiap jenis masakan yang dimasak di rumah pasti ada unsur tomatnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tomat berkhasiat banyak sekali, selain kaya akan vitamin terutama vitamin C, tomat juga kaya antioksidan yang berfungsi bisa menangkal/memperkecil resiko terkena penyakit kanker.
Selama ini untuk pemenuhan kebutuhan tomat ini, istri saya selalu membeli ke penjual sayuran keliling. Untuk sayuran yang lain (cabai, sawi, bayam, pakchoy, kenikir dll) bisa terpenuhi. Istri saya bilang, ‘’pak, coba tanam tomat biar kita juga bisa dapat tomat segar yang bebas pertisida”. Akhirnya saya berpikir juga, kenapa saya nggak tanam tomat, toh penanamannya juga nggak beda jauh dengan sayuran yang lain.
Berawal dari pemikiran tersebut, maka saat ke toko pertanian terdekat saya sempatkan beli bibit tomat eceran. Namanya juga bibit eceran, sehingga saya tidak tahu ini jenis tomat apa. Prinsip saya yang penting tanam dulu. Dan hasilnya juga tidak terlalu mengecewakan seperti gambar di bawah.
saat awal tanam
masa pertumbuhan



 
            mulai berbunga                                                                    mulai muncul pentil buah

                

















Buah tomat mulai membesar nggak tau berapa lama lagi akan merah

 Memang tomat yang saya tanam belum bisa dipetik, tapi melihat perkembangan yang ada mudah – mudahan dalam waktu dekat sudah bisa kami nikmati.

Rabu, 02 Januari 2013

Memperbanyak Zamio

Zamio punyaku yg
kutanam disepanjang
pagar rumah
Zamioculcas zamiifolia atau biasa kita sebut Zamio merupakan tanaman hias yang letak keindahannya pada sosok tanaman dan daunnya. Dengan model daun yang menyirip dan warna daun hijau gelap mengkilat, zamio betul – betul menjadi tanaman yang eksotik. Keunggulan tanaman hias yang letak keindahannya pada daun adalah selama tanaman itu hidup dan dirawat dengan baik akan selalu kelihatan indah sepanjang waktu. Beda dengan tanaman bunga, ketika sedang berbunga tanaman akan kelihatan indah, tetapi saat tidak berbunga akan tidak bagus dilihat. Makanya sebagai pecinta tanaman hias saya lebih memilih tanaman hias yang letak keindahannya ada pada daunnya. Seperti anthurium dan zamio ini.
Di sini saya tidak akan membahas zamio secara detil, tetapi saya menulis artikel ini hanya untuk membahas mengenai perbanyakannya. Hal ini karena saya terinspirasi dari tulisan teman di blognya tentang bagaimana dia memperbanyak tanaman zamionya. Dia memperbanyak dengan memisahkan anakan2 yang muncul. Makanya saya di sini akan mengulas memperbanyak zamio dengan daunnya.
Tanaman zamio selain bisa diperbanyak dengan anakannya juga bisa diperbanyak dengan daunnya atau biasa disebut stek daun. Sebagaimana pengalaman saya ketika memperbanyak zamio yang saya punya. Keuntungan dari cara ini yaitu kita bisa mendapatkan tanaman dalam jumlah besar, tetapi memang perlu waktu yang agak lebih lama.
Langsung saja bagaimana caranya? Caranya sangat mudah :
-        Ambil daun zamio yang sudah tua tetapi belum menguning.
    
-        Kemudian potong bagian pangkal daun 1/3 atau ¼ bagian daun.
    
-        Rendam potongan daun dalam larutan perangsang akar. Saya memakai larutan vitamin B sisa obat nafsu makan punya anak saya.
    
-        Tanam potongan daun sampai 1/3 bagian ke dalam media tanam
-        Siram seperlunya untuk menjaga kelembaban media.
-        Setelah 1-1,5 bulan akan muncul umbi kecil2 sebagai bakal tanaman.
-        Rawat dengan telaten, Insya Allah dalam 3 bulan kita sudah punya banyak anakan zamio.
Nah..karena gambar – gambar yang ada adalah gambar dari perbanyakan yang baru, maka untuk hasilnya akan saya update bulan depan.

Membuat perangkap lalat buah

Ketika kita ingin makan buah dan begitu buah dibuka didalamnya ada maggot/larva mirip ulat yang bergerak gerak, rasa geli atau jijik pasti muncul. Dan yang jelas pasti rasa kecewa yang muncul karena buah yang sudah dibayangkan kenikmatannya ternyata sudah tidak bisa dimakan.
Atau ketika kita tanaman kita berbuah, kemudian buah yang kita harapkan ternyata busuk dan rontok, betapa kita jengkel dan kecewa.
Begitu juga saya, saya juga merasakan hal yang sama. Beberapa waktu yang lalu ketika putsa / apel india saya berbuah, ketika saya petik dan coba gigit ternyata didalamnya ada beberapa maggot yang bergerak gerak. Hiii..rasanya jijik sekali.
Cabaiku pada rontok korban lalat
buah
Dan sekarang terulang lagi pada pohon cabai saya. Buah cabai yang begitu lebat ternyata banyak yang rontok dan ketika saya buka ternyata didalamnya juga banyak maggot kecil2.

Setelah saya cari info dari beberapa sumber ternyata kemungkinan biangnya si “Lalat Buah” yaitu makhluk yang sangat jarang penampakannya tapi cukup terasa dampaknya.  Akhirnya saya berpikir si biang masalah ini harus diatasi. Mau coba pakai lem serangga ternyata di toko pertanian tidak ada. Tapi saya malah dapat petrogenol yaitu zat cair yang berfungsi menarik lalat buah jantan karena aromanya seperti bau lalat buah betina yang lagi birahi. Harganya juga jauh lebih murah daripada lem serangga saya beli seharga Rp.7500 ukuran 5 ml.

Hasil tangkapan 1/2 jam pertama

Akhirnya saya buatlah perangkap lalat buah tersebut dan perangkap saya gantungkan di ranting pohon putsa saya. Hasilnya dalam waktu1 jam setelah pemasangan sudah 8 ekor lalat buah yang terperangkap, padahal ukuran pekarangan saya luasnya hanya 60 m2 dan sudah dikelilingi pagar tembok setinggi 2.5 m. Dan sorenya (8 jam setelah pemasangan) sudah tertangkap 28 ekor lalat buah. Hari keduanya tertangkap 26 ekor lalat buah.  Dan ini sungguh hasil yang mengagetkan buat saya. Pantas saja kalau tanaman putsa dan cabai saya banyak yang rontok dan busuk. Semoga saja dengan terperangkapnya lalat buah jantan ini lalat betinanya nggak ada yang ngawinin, jadinya mandul dan tidak bisa berkembang biak. Dan yang paling penting tanaman saya aman dari gangguannya.
Eh iya..mau tahu cara buatnya? Caranya mudah dan bahannya murah kok.
Untuk bahan yang kita perlukan :
-         botol plastic bekas air mineral,
-        kawat,
-        kapas/kain,
-        petrogenol
-        paku untuk melubangi botol.
-        Air
Caranya :
-        Lubangi samping botol ukuran lalat buah bisa masuk dengan paku yang dipanasin.
-        Lubangi tengah tutup botol untuk memasukkan kawat
-        Lilit kapas/kain dengan kawat, buat simpul disekitar lubang tutup botol agar botol tidak melorot.
      
-        Tekuk ujung kawat yang diluar botol untuk pengait.
-        Isi botol dengan air sampai seperempat bagian.
-        Masukkan kapas/kain yang sudah dililit kawat dan sudah diolesi petrogenol ke dalam botol. Ingat!! Kapas jangan sampai menyentuh air.
     
-        Gantung perangkap di daerah yang dianggap banyak populasi lalat buahnya.
-        Olesi/tetesi lagi kapas dengan petrogenol setiap 5 hari – seminggu sekali.