Berbagi tak pernah rugi

Selamat datang di blog saya yang sederhana ini, di blog ini saya tuangkan apa2 yang menjadi kebiasaan saya, pengalaman saya, hobi saya dll yang mungkin sepele tetapi mungkin bisa membawa manfaat bagi anda yang membacanya. Saya berharap blog ini bisa mencerminkan prinsip saya yaitu "Berbagi Tak pernah Rugi" . Dan bagi pembaca yang punya uneg - uneg atau kritik silahkan beri komentar, selain sebagai masukan juga bisa sebagai koreksi diri bagi saya. Atau bagi yang mau mengcopy artikel saya silahkan saja tapi jangan lupa lampirkan sumbernya ya..
Sehubungan banyaknya pertanyaan via SMS yang masuk dan cukup menyedot pulsa, mohon kalau ada pertanyaan bisa menelpon ke 082254621401 atau via komentar. Untuk selanjutnya terpaksa saya tidak melayani SMS



Kamis, 22 November 2012

Berkebun sayuran di pekarangan (6) : Cabai rawit

Saya termasuk orang yang susah berpisah dengan yang namanya sambal atau cabai. Sehingga setiap hari harus selalu ada stok cabai. Maka untuk menyiasati hal tersebut saya juga menanam cabai rawit meskipun hanya beberapa pohon. Untuk penanaman cabai rawit ini saya lakukan dalam pot karena memang pekarangan rumah saya yang tidak begitu luas sudah saya semen semua. Adapun untuk media saya gunakan campuran top soil, pupuk kandang dan sekam mentah dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Dan Alhamdulillah meskipun sempat terkena serangan hama aphid (semacam kutu daun dan menghisap cairan daun sehingga daun menjadi keriting), tetapi sekarang pertumbuhannya sudah kembali normal dan sudah mulai belajar berbuah dan siap untuk menggantikan tanaman cabai yang lama yang sudah harus dipensiunkan.
Tetapi untuk tanaman yang satu ini jadinya bukan lagi murni organic karena ketika membasmi hama terpaksa saya memakai obat nyamuk cair, karena saya coba basmi secara manual tetap tidak bisa hilang hamanya. Dan saya mau membuat pertisida organic susah untuk mencari bahannya. Akhirnya terpaksa saya semprot saja pakai obat nyamuk Hit (maaf bukan promosi). Caranya tanaman saya semprot dari jarak yang tidak terlalu dekat sehingga cairan obat nyamuk tidak terlalu membasahi tanaman. Berselang sekitar 1 menit (kira2 hama sudah klenger/mati) tanaman langsung saya semprot dengan air dengan jumlah yang cukup banyak dengan harapan racun dari obat nyamuk tersebut segera hilang. Karena kalau tidak disemprot dengan air secepatnya, yang mati bukan hanya hama tetapi juga tanamannya. Tapi ini cara yang “tidak saya sarankan” kecuali terpaksa he..he..he...

Gambar cabaiku - 2 November 2012

Gambar cabaiku mulai berbuah - 22 November 2012

Gambar cabai update 8 Desember

Rabu, 07 November 2012

Berkebun sayuran di pekarangan (5) : Pak Coy

Setelah menanam beberapa sayuran saya memasuki masa panen, saya mencoba menanam pak coy. Berhubung tanaman ini masih sejenis dengan sawi maka cara pengolahan media dan perlakuan terhadap tanamanpun juga sama dengan saat menanam sawi. Untuk menjaga supaya saya nggak sempat kehabisan stok sayuran, maka saya membibitkan pak coy ini ketika saya melakukan pindah tanam terhadap bibit sawi dengan harapan ketika sawi sudah mulai membesar bibit pak coy sudah siap pindah tanam. Dan ketika sawi siap dipanen, tanaman pak coy sudah mulai membesar. Selain sawi dan pak coy saya juga tetap menanam bayam. Sehingga dengan perlakuan seperti ini, stok sayuran tetap terus terjaga dan penghematan belanja sayuran tetap terus berjalan. Biarpun penghematan belanja sayuran tidak terlalu signifikan akan tetapi sudah cukup lumayan. Dan yang lebih penting lagi, saya bisa mendapatkan sayuran segar dan higienis.

               Gambar pak coy 2 hari setelah pindah tanam           Pak coy berdampingan dengan tosakan



                  Pakcoy 9 hari setelah tanam                                       Pak coy 17 HST                             



Gambar dari dekat (17 HST)

                                                 

Senin, 05 November 2012

Perkembangan Hidroponikku

Sebagaimana beberapa hari yang lalu saya sudah memposting tentang “Mencoba Hidroponik Sederhana”, rasanya kurang afdhol kalau saya tidak posting juga perkembangannya. Hidroponik coba – coba yang saya lakukan ternyata perkembangannya cukup lumayan memuaskan, meskipun ada juga tanaman yang mati misalnya seledri yang saya tanam di botol air mineral. Akan tetapi selain seledri, saya juga menanam selada, sawi dan Lombok. Adapun untuk selada sekarang sudah memasuki masa panen meskipun hasilnya tidak sesubur yang saya tanam di pipa paralon, dan untuk Lombok/cabe perkembangannya bagus, meskipun saya tidak memakai nutrisi hidroponik yang saya beli. Untuk nutrisi Lombok/cabe saya mencoba memakai NPK mutiara + Gandasil D dengan takaran NPK 15 gram dan Gandasil 10 gram kemudian saya campur dengan air 10 liter (resep yg saya dapat dari mbah google). Saya sih berharap tanaman Lombok/cabe bisa berbuah lebat seperti yang biasa saya lihat lewat internet. Kalau misalkan berhasil berarti untuk ke depannya saya nggak perlu lagi beli nutrisi hidroponik yang cukup susah dibeli di daerah saya. Selain susah harganya juga cukup lumayan mahal. Jadi dengan ramuan NPK dan Gandasil yang sekarang ini bisa menghemat biaya pupuk.
Adapun untuk gambar2 perkembangan tanamanku seperti di bawah ini.
 
update 15 oktober
 kalah subur dengan yang di pipa paralon
 
2 oktober
 
 











  
Selada merah update 15 oktober
 lebih subur daripada hidroponikku
  
Selada hijau update 15 oktober l
ebih subur daripada hidroponikku
















  

Cabe  2 Oktober
        
 
 Penampakan sumbu
    untuk resapan air nutrisi
 


Update 15 Oktober